Hasil Laporan Sampoerna 2018

RUPS Sampoerna 02-10

JAKARTA, 09 MEI 2019 – PT HM Sampoerna Tbk. (“Sampoerna” atau “Perusahaan”/BEI: HMSP) memaparkan hasil kinerja pada tahun 2018 dan kuartal pertama 2019 serta perubahan kepemimpinan saat ini. Perusahaan juga mengumumkan penambahan jumlah anggota Sampoerna Retail Community (“SRC”) menjadi 105.000 peritel tradisional di Indonesia. Anggota SRC umumnya adalah toko keluarga yang bermitra dengan Sampoerna. Melalui kemitraan, mereka dapat meningkatkan kemampuan manajemen dan kinerja tokonya.

Bapak Mindaugas Trumpaitis, Direktur Utama Sampoerna, mengatakan, “Kami bangga bekerja bersama begitu banyak peritel tradisional hebat di Indonesia. Antusiasme mereka dalam meningkatkan penghidupan mereka melalui perbaikan manajemen dan operasional toko telah menginspirasi kami. Jelas bahwa kesuksesan anggota SRC secara langsung berperan penting pada kesuksesan Sampoerna. Langkah selanjutnya dalam kemitraan kami adalah menciptakan peluang digital bagi para anggota SRC untuk mengembangkan bisnis mereka melalui berbagai platform daring. Hal ini selaras dengan konsep Indonesia 4.0. Kami meminta pemerintah untuk melibatkan industri tembakau dalam inisiatif tersebut.”

Selain kemitraan dengan para anggota SRC, selama lebih dari satu dekade, Sampoerna terus berkomitmen meningkatkan daya saing pelaku UKM Indonesia melalui program “Sampoerna untuk Indonesia”. Dengan “Falsafah Tiga Tangan” Perusahaan sebagai pedoman, serta memanfaatkan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (“SETC” atau Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna) di Jawa Timur, kami mendorong pertumbuhan dan pengembangan pelaku UKM melalui pelatihan kejuruan tepat guna dan manajemen. Sejak 2006, Sampoerna telah melatih lebih dari 47.500 pelaku UKM lewat program di SETC.

“Dengan mendukung pelaku UKM, baik di SRC maupun SETC, Sampoerna berusaha menjadi penggerak utama bagi kesuksesan komunitas UKM di Indonesia. Hal ini turut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan dan pengembangan UKM di Indonesia,” tambah Bapak Trumpaitis.

 

Kinerja Keuangan

Di tahun 2018, Perusahaan mempertahankan posisi kepemimpinannya di Indonesia dengan pangsa pasar 33,0% dan volume penjualan tahunan sebanyak 101,4 miliar unit. Pangsa pasar Sampoerna mencakup 30,2% dalam segmen sigaret kretek mesin, 60,9% dalam segmen sigaret putih mesin, dan 37,7% dalam segmen sigaret kretek tangan. Perusahaan melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp106,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp 13,5 triliun, masing-masing menunjukkan peningkatan sebesar 7,7% dan 6,8% dibanding 2017. Perusahaan menyatakan dividen sebesar Rp 117,2 per saham untuk 2018.

 

Perusahaan juga memaparkan kinerja pada kuartal pertama 2019. Estimasi total industri turun sebesar 0,8%, terutama disebabkan oleh pergerakan persediaan barang pada kuartal ini, menyusul absennya kenaikan pajak cukai pada Januari 2019. Pangsa pasar dan volume penjualan mengalami sedikit penurunan sebesar 32,2% dan 22,1 miliar unit, yang utamanya disebabkan oleh total pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merk pesaing yang semakin besar setelah kenaikan harga pada Oktober 2018. Pendapatan bersih dan laba bersih tumbuh sebesar 2,9% dan 8,4% menjadi Rp23,8 triliun dan Rp3,3 triliun, didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio.

 

Perubahan Kepemimpinan

Perusahaan juga mengumumkan pengangkatan Ibu Fransisca Rahardja dan Bapak Sharmen Karthigasu sebagai anggota baru Direksi Sampoerna. Ibu Rahardja menggantikan Bapak Ingo Rose yang ditunjuk sebagai Commercial Vice President di kantor regional Asia Philip Morris International di Hongkong. Bapak Karthigasu menggantikan Bapak William Giff yang pindah ke salah satu posisi di operasional PMI di Amerika Utara. Bapak Guillaume Popiol menggantikan Bapak Michael Scharer yang ditunjuk menjadi Vice President Eastern Europe & Asia Manufacturing Philip Morris International di Hongkong. Sampoerna juga menambah dua anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Paul Janelle dan Bapak Dr. Luthfi Mardiansyah.

***

 

Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – yang merupakan afiliasi PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek. Perusahaan memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Perusahaan juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia. Sampoerna mengoperasikan tujuh pabrik di Pulau Jawa dan bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret, dengan total tenaga kerja – langsung maupun tidak langsung – sekitar 65.000 karyawan, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 114 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan salah satu emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP.”

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan  kunjungi:  www.sampoerna.com