Komitmen Sampoerna untuk Investasi Jangka Panjang, Keberlanjutan, dan Penciptaan Nilai Ekonomi bagi Industri Tembakau di Tengah Berbagai Tantangan

Jakarta, 1 November 2022 – PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna” atau “Perseroan”/BEI: HMSP), sebagai warga usaha yang telah beroperasi selama 109 tahun di Indonesia, terus memperkuat peran dan kontribusinya untuk Indonesia melalui investasi jangka panjang, peningkatan nilai ekonomi bagi seluruh mata rantai ekosistem industri hasil tembakau (IHT), serta pemangku kepentingan yang lebih luas melalui program-program keberlanjutan. Sejak tahun 2005, Sampoerna telah berinvestasi lebih dari US$ 6,1 miliar di Indonesia.

Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis, dalam Paparan Publik Perseroan pada Selasa (1/11) menyampaikan apresiasi penuh terhadap pemerintah Indonesia atas kinerja yang sangat baik dalam memastikan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Ia melanjutkan, “Sampoerna berkomitmen mendukung pemerintah dalam percepatan pemulihan perekonomian nasional melalui investasi jangka panjang yang berkelanjutan. Investasi kami di Indonesia menunjukkan kepercayaan Sampoerna terhadap iklim investasi dan perekonomian Indonesia. Kami berharap investasi yang berkelanjutan dapat menciptakan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia, termasuk penciptaan lapangan pekerjaan yang baru”.

“Selain itu, realisasi pembangunan fasilitas produksi untuk batang tembakau bagi IQOS dengan merek HEETS di Karawang senilai US$ 166,1 juta berjalan sesuai rencana. Seiring dengan investasi pembangunan fasilitas produksi HEETS yang akan menjadi pabrik ke 7 di seluruh dunia, kami juga berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang terdiri dari peningkatan kapasitas riset, pembelian pasokan tembakau lokal, pengoperasian pusat layanan digital, serta pemberdayaan mitra toko kelontong, dan pemberian pelatihan kewirausahaan bagi para pelaku UMKM di Indonesia,” kata Vassilis.

Investasi untuk fasilitas produksi yang mulai dibangun sejak 2021 ini dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal keempat 2022 untuk memenuhi permintaan domestik dan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik. Fasilitas produksi HEETS ini akan memperkuat kinerja ekspor Perseroan yang saat ini produknya telah menjangkau ke sekitar 40 destinasi di dunia.

Tak hanya investasi, Sampoerna juga telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif yang komprehensif di bawah payung program keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia. Komitmen tersebut tecermin dari empat pilar keberlanjutan, yakni mendorong keunggulan operasional, mengelola dampak sosial, mengurangi jejak lingkungan, dan transformasi bisnis.

Pada pilar pertama, sebagai contoh, Perseroan telah memperkenalkan standar Praktik Pertanian yang Baik kepada sekitar 22.000 petani melalui perusahaan pemasok tembakau. Dalam mengelola dampak sosial, Sampoerna berkomitmen untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC). SETC telah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada lebih dari 64.000 peserta di seluruh Indonesia, sementara SRC memiliki sekitar 200.000 anggota di seluruh Indonesia pada akhir September 2022.

Sebagai upaya mengurangi dampak lingkungan, Sampoerna berkomitmen untuk untuk memastikan tidak ada limbah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) atau zero waste to landfill pada 2024 dan mencapai karbon netral pada 2025. Terakhir, di bawah pilar transformasi bisnis, Sampoerna berkomitmen untuk memberikan alternatif produk yang lebih baik bagi perokok dewasa. Sebagai perusahaan tembakau terkemuka, Sampoerna terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang tidak melalui proses pembakaran dan terbukti secara ilmiah merupakan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang ingin terus mengonsumsi produk tembakau.

Kinerja Bisnis

Sampoerna, sebagai salah satu pelaku usaha hasil tembakau terbesar di Indonesia dengan dampak ekonomi signifikan dalam mata rantai industri, mencatat pangsa pasar sebesar 28,0% sampai akhir kuartal 3 2022 (YTD) dengan total volume penjualan 65,6 miliar batang. Perseroan melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp83,4 triliun, meningkat 15,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Vassilis mengatakan Sampoerna melaporkan pemulihan volume penjualan, pangsa pasar, dan pendapatan bersih secara bertahap di setiap kuartal di 2022. Hal ini ditunjang oleh kekuatan portofolio kelompok merek Sampoerna A, Dji Sam Soe, dan Marlboro. Selain itu, Sampoerna terus memperkuat jaringan penjualan di seluruh Indonesia, termasuk meningkatkan akses digitalisasi melalui ekosistem Sampoerna Retail Community (SRC) yang mencakup sekitar 200 ribu peritel tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Saat ini, Sampoerna tengah menghadapi dinamika yang sangat menantang, utamanya didorong oleh kenaikan cukai yang tinggi dan jauh di atas angka inflasi, serta membesarnya jarak tarif cukai antar golongan, khususnya pada segmen sigaret kretek mesin (SKM) Golongan 2 dengan tarif cukai ~40% lebih rendah dibandingkan dengan Golongan 1. Faktor-faktor tersebut, ditambahkan dengan melemahnya daya beli perokok dewasa sebagai dampak dari pandemi, telah menyebabkan percepatan tren downtrading di mana perokok dewasa beralih ke produk dengan cukai dan harga yang lebih rendah,” kata Vassilis.

Pangsa pasar dan volume penjualan produk di Golongan 1 mengalami penurunan signifikan sejak tahun 2019. Hal ini berbanding terbalik dengan meningkatnya pangsa pasar untuk produk dengan cukai dan harga lebih rendah (Golongan 2 dan 3), dari 20% di tahun 2019 menjadi 36% pada kuartal ketiga tahun 2022. Kondisi ini berdampak langsung pada kinerja keuangan perusahaan, di mana laba bersih Sampoerna terus mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir.

Vassilis menambahkan, “profitabilitas Sampoerna telah menunjukkan indikasi kestabilan dan mengalami pemulihan secara bertahap, meskipun secara keseluruhan masih di bawah masa sebelum pandemi. Sampoerna mencatat laba bersih sebesar Rp4,9 triliun hingga kuartal ketiga 2022 atau turun 11,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan laba bersih disebabkan karena Perseroan tidak dapat meneruskan sepenuhnya beban cukai yang meningkat kepada konsumen”.

Mempertimbangkan arah kebijakan cukai dan percepatan tren downtrading selama tiga tahun terakhir, maka intervensi arah kebijakan cukai berperan sangat penting guna mencapai tujuan pemulihan ekonomi, kesehatan masyarakat, serapan tenaga kerja, dan penerimaan negara.

Kebijakan fiskal merupakan salah satu elemen kunci untuk memastikan keberlanjutan usaha dan investasi pelaku industri Golongan 1 yang berdampak langsung pada serapan tenaga kerja, penerimaan negara, serta menjaga keseimbangan nilai untuk keseluruhan mata rantai ekosistem IHT, termasuk antara lain penyerapan tembakau dan cengkih, penyediaan barang dan jasa dari pemasok lokal, pengembangan peritel tradisional, dan peningkatan kinerja ekspor.

Sepanjang tahun 2021, Sampoerna membayar pajak sebesar Rp78,7 triliun dan sejak kuartal pertama hingga kuartal ketiga tahun 2022, Perseroan membayar Rp66,2 triliun yang mencakup pembayaran cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak daerah, dan pajak penghasilan (PPh).

***

Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – yang merupakan afiliasi dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek. Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Sampoerna juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia.

Sampoerna memiliki dan mengoperasikan enam pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Karawang. Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret di Pulau Jawa – dengan total jumlah tenaga kerja sekitar 66.000 karyawan langsung maupun tidak langsung, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. 110 lokasi kantor cabang zona, kantor penjualan dan pusat distribusi serta 25 Exclusive Zonified Distributors (EZD) pihak ketiga di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP”.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.sampoerna.com

Kontak Media:
Reza Juniarshah
Head of Corporate Communications
PT HM Sampoerna Tbk.
contact@sampoerna.com