Surabaya - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) hari ini mengumumkan pencapaian dan kinerja bisnisnya selama tahun 2014 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Paparan Publik Tahunan, menyoroti kinerja perusahaan serta komitmennya terhadap Indonesia melalui berbagai inisiatif untuk praktik yang berkelanjutan.
“2014 adalah tahun yang menantang, ditandai oleh kompetisi yang semakin ketat serta preferensi konsumen yang berubah dengan cepat, terutama dalam segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT). Sampoerna mengalami penurunan volume penjualan segmen SKT sebesar 22,9% pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Meskipun dibandingkan dengan volume penjualan SKT Sampoerna yang sangat lemah pada kuartal pertama 2014, volume penjualan SKT pada kuartal pertama 2015 tetap menunjukkan tren penurunan sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun tahun sebelumnya. Namun, portofolio Sigaret Kretek Mesin (SKM) kami tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan peningkatan volume sebesar 9% di tahun 2014,” ujar Paul Janelle, Presiden Direktur Sampoerna.
Di tahun 2014 Sampoerna mampu bertahan dari tekanan pasar dan ekonomi makro dengan mempertahankan posisi sebagai pemimpin dan menghasilkan volume penjualan tahunan sebesar 109,7 miliar batang dan pendapatan bersih sebesar Rp10,2 triliun. Sampoerna dan Philip Morris Indonesia juga mempertahankan peranannya sebagai salah satu kontributor pajak terbesar bagi Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2014, Sampoerna dan Philip Morris Indonesia membayar pajak dengan total lebih dari Rp52 triliun, yang terdiri dari cukai, pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan perusahaan, dan pajak daerah.
"Penurunan yang berkelanjutan dalam segmen SKT, kenaikan pajak cukai, dan perubahan ketentuan pembayaran cukai akan menjadi tantangan tambahan bagi kami di tahun 2015. Meskipun ada tekanan dari segi ekonomi makro serta lingkungan regulasi dan fiskal yang menantang bagi industri tembakau, kami tetap yakin pada kemampuan para karyawan berbakat kami dan portofolio merek yang terdepan," ungkap Paul.
Selama kuartal pertama tahun 2015, Sampoerna melaporkan kenaikan pendapatan dan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja yang lemah di kuartal pertama tahun 2014. Sampoerna menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp21,6 triliun pada kuartal pertama tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar 17,7% dari Rp18,3 triliun pada kuartal pertama tahun 2014. Laba bersih tumbuh menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2014.
Dalam RUPS Sampoerna pada hari ini, Sampoerna juga telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp4.273.425.000.000 atau Rp975 per lembar saham.
Untuk membaca versi lengkap Laporan Tahunan Sampoerna 2014, silakan kunjungi www.sampoerna.com.