Sampoerna Melaporkan Hasil Tahun 2019 dan Kuartal 1 2020

Jakarta, 18 Mei 2020 – PT HM Sampoerna Tbk. (“Sampoerna” atau “Perusahaan”/BEI: HMSP) mengumumkan hasil kinerja tahun 2019 dan kuartal pertama tahun 2020.

Untuk tahun 2019, Sampoerna membukukan pendapatan bersih sebesar Rp106,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp 13,7 triliun. Profitabilitas bertumbuh karena didukung oleh optimalisasi biaya, sehingga menghasilkan Margin Laba Kotor yang lebih baik. Perseroan juga mempertahankan posisi kepemimpinannya di Indonesia dengan mencatatkan 32,2% pangsa pasar dan volume penjualan tahunan sebesar 98,5 miliar unit. Volume penjualan mengalami penurunan sebesar 2,9%, disebabkan oleh merek Sampoerna A yang berada di bawah tekanan dari selisih harga yang lebih lebar dengan segmen rokok harga rendah. Sampoerna memiliki 29,6% pangsa pasar di segmen sigaret kretek mesin, 57,2% pangsa pasar di segmen rokok putih, dan 36,3% pangsa pasar di segmen sigaret kretek tangan. Perseroan mengumumkan dividen sebesar Rp 119,8 per saham untuk tahun 2019.

Sampoerna juga melaporkan peningkatan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2020 sebesar 1,1% menjadi Rp3,32 triliun dibandingkan tahun lalu, yang disebabkan oleh beban biaya operasional yang tidak memberatkan. Sementara itu, pendapatan Perseroan mengalami sedikit penurunan sebesar 0,5% menjadi Rp 23,7 triliun dikarenakan penurunan volume penjualan rokok, yang diimbangi sebagian oleh kenaikan harga.

Di kuartal pertama tahun 2020, pangsa pasar dan volume Sampoerna mengalami penurunan menjadi 30,3% dan 20,4 miliar unit. Hal ini terutama disebabkan oleh merek Dji Sam Soe Magnum Mild, yang mencerminkan bahwa perokok dewasa lebih memilih untuk membeli merek-merek dengan harga sangat rendah dikarenakan selisih harga yang melebar; penurunan tersebut diimbangi sebagian oleh peningkatan pangsa pasar merek Sampoerna A yang menunjukkan berkurangnya selisih harga dengan merek-merek pesaing yang memiliki harga menengah dan rendah.

Mindaugas Trumpaitis, Presiden Direktur Sampoerna menyatakan bahwa, “Tahun 2020 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri tembakau karena perekonomian telah menerima pukulan keras dengan adanya pandemi COVID-19. Selain itu, merek-merek kami juga terimbas dengan adanya kenaikan tarif cukai eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 24%, serta kenaikan harga jual eceran eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 46%.”

Meskipun demikian, Perseroan menghargai beberapa relaksasi yang diberikan oleh Kementerian Keuangan, termasuk perpanjangan waktu pembayaran cukai dari 60 hari menjadi 90 hari sejak waktu pemesanan. "Kemudahan tersebut memberi kami kemampuan untuk mengalokasikan dan mengelola sejumlah dana untuk meningkatkan protokol kesehatan dan keselamatan pada aktivitas bisnis kami," kata Trumpaitis.

Sejak munculnya wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Perseroan telah mengambil sejumlah langkah terkait dengan kelangsungan usaha untuk menjaga ketersediaan produk bagi pelanggan dan konsumen dewasa. “Dengan tidak adanya kejelasan mengenai kapan keadaan akan kembali normal, Perseroan terus menerapkan Praktik-praktik Manufaktur yang Baik. Kami juga telah menerapkan protokol keamanan, kesehatan dan sanitasi yang ketat sesuai yang dianjurkan pemerintah. Hal ini tidak hanya di seluruh pabrik, tetapi juga di gudang-gudang dan rantai pasokan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bisnis dapat terus beroperasi dengan senormal mungkin seraya tetap menjaga kualitas tertinggi dan integritas merek produk-produk kami,” kata Trumpaitis.

Meski Perusahaan sedang menghadapi situasi yang luar biasa, Trumpaitis memastikan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk menjamin kestabilan ekonomi seluruh karyawan dan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja selama periode pandemi ini dan tetap memberikan gaji penuh, termasuk tunjangan hari raya.

Melihat dampak signifikan Coronavirus terhadap bisnis, Trumpaitis berharap pemerintah akan terus mendukung industri tembakau yang merupakan sumber penghasilan sekitar enam juta orang.

Komitmen untuk mendukung upaya melawan pandemi
Perusahaan telah mengambil peran aktif dalam melawan pandemi sejak bulan Maret melalui berbagai inisiatif yang sedang dijalankan maupun yang telah direncanakan, mencakup dukungan dalam bentuk dana maupun bantuan non-moneter, untuk menunjang para karyawan dan mitra usaha, masyarakat di sekitar Perusahaan beroperasi termasuk dukungan terhadap upaya-upaya berskala nasional dan lokal dalam memerangi virus.

Selain itu, Sampoerna berkomitmen untuk terus mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui lebih dari 120.000 toko kelontong tradisional yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC) dengan memberikan bantuan yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk bertahan dan dapat terus menjalankan usaha mereka selama masa-masa sulit ini. Termasuk di dalam bantuan tersebut adalah edukasi mengenai protokol kesehatan dan keselamatan, distribusi masker dan pembersih tangan, serta pembuatan partisi kasir untuk memastikan adanya jarak fisik dengan konsumen. Lebih lanjut, Sampoerna telah menerapkan aplikasi ekosistem digital "AYO SRC" untuk kegiatan pembelian elektronik mereka.

***

Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)
Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – yang merupakan afiliasi dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek. Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Sampoerna juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia.

Sampoerna memiliki dan mengoperasikan enam pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Karawang. Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret yang tersebar di Pulau Jawa. Total tenaga kerja yang terserap secara langsung maupun tidak langsung sekitar 60.000 karyawan, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 112 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan salah satu emiten dengan kapitalasasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham HMSP. 

_________

Untuk informasi lebih lanjut:
Kontak Media: Nazrya Octora
External Communications Manager
PT HM Sampoerna Tbk.
Mobile: 08118515044
Email: contact@sampoerna.com