Peringati Sumpah Pemuda, Sampoerna Gelar Pameran Foto “Tanah Air” dan Diskusi Kepemudaan

Pameran Tanah Air-18

Sekitar sembilan dekade silam, para pemuda Indonesia melakukan ikrar yang merekatkan persatuan: satu dalam nusa, satu dalam bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan: bahasa Indonesia - tiga syarat eksistensial sebuah negara. Sumpah Pemuda yang diikrarkan, antara lain, oleh Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Roekoen (pemuda Sunda), dan Pemoeda Kaoem Betawi ini menandai bangkitnya pemuda Indonesia membangun Ibu Pertiwi.

Ikrar yang berhasil menyatukan berbagai etno-nasionalisme menjadi satu bangsa ini merupakan yang pertama kalinya di dunia. Budayawan UGM Alm. Umar Khayam bahkan mengatakan, belum pernah ada satu pun bangsa yang melakukan ikrar ini. Hingga kini, Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada Kongres Pemuda II tanggal 27-28 Oktober 1928 di Indonesische Clubhuis (sekarang Gedung Sumpah Pemuda), terus diperingati untuk meneguhkan kembali makna persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai bangsa dan negara.

Memeringati Sumpah Pemuda 2018, House of Sampoerna dan beberapa lembaga museum, pemerintahan dan kolektor pribadi bersatu untuk menggelar pameran warisan budaya dan foto “Tanah Air” bertema kepemudaan melalui satu rangkaian acara bertema "Bhinneka Satu", yang diselenggarakan sejak tahun 2017. Bhinneka Satu merupakan acara tahunan yang mengangkat sejarah keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan keberlangsungannya.

Acara diawali dengan paparan kebangsaan tentang kepemudaan dan persatuan pada 22 September 2018, dan sebuah diskusi interaktif yang akan dipandu oleh Suara Surabaya Media, bertemakan ‘Menghadapi Tantangan Persatuan’ pada 23 September 2018. House of Sampoerna menghadirkan tokoh nasional yaitu Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Prof Dr Sri Adiningsih M.Sc., dan dua pengusaha muda Surabaya, yakni Pendiri Dus Duk Duk, Angger Diri Wiranata, dan Chief Community Activation Good News from Indonesia Shinta Saputra.

Direktur Urusan Fiskal dan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita, mengatakan, Sumpah Pemuda dapat menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk semakin merekatkan persatuan di tengah perbedaan demi kemajuan Indonesia.
Tak hanya itu, setiap warga, khususnya kaum muda, juga dapat menggunakan momentum persatuan ini untuk terus melakukan gerakan revolusi mental yang digagas oleh Bapak Pendiri Bangsa Soekarno untuk menghadapi tantangan bangsa, termasuk di bidang ekonomi. Indonesia, sebagai bangsa terbesar keempat di dunia, memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.

"Kaum muda sebagai agen perubahan perlu meningkatkan kompetensi agar dapat membangun Indonesia yang lebih baik. Hal ini dapat menjadi modal sosial yang baik untuk membangun bangsa," kata Elvira.

Pameran yang digelar pada 22 September - 11 November 2018 di The Residence, House of Sampoerna ini merupakan kerja sama antara House of Sampoerna, Direktorat Sejarah – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Nasional Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia, Harian Kompas, Museum Tekstil DKI Jakarta, Nationaal Archief Netherlands, Museum Panji Tumpang, Malang, Museum Wayang Potehi Gudo, Jombang, dan Ebby Dwijaya. Bertindak sebagai penasihat adalah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sementara itu, kurator pameran ini adalah Oscar Motuloh, dan Gunawan Widjaja dari Calibre.id, serta Ina Silas dari House of Sampoerna.
***
 
Tentang House of Sampoerna

Sejak dibentuk pada tahun 2003, House of Sampoerna (HoS) – yang merupakan kontribusi PT HM Sampoerna Tbk. yang berdiri sejak tahun 1913 – terus  berkomitmen untuk mendukung perkembangan dan pelestarian seni, budaya, sejarah dan pariwisata melalui berbagai agenda kegiatan yang mengedepankan nilai edukatif dan sosial. Bekerja sama dengan lebih dari 300 UMKM, komunitas, institusi dan organisasi masyarakat, serta telah dikunjungi oleh wisatawan dari 160 negara, HoS telah menjadi destinasi pariwisata museum di Indonesia, dengan rata-rata kunjungan 17.000 per bulannya. Berbagai penghargaan telah diraih, dan salah satunya adalah ‘Top 10 Museum di Indonesia’ dari TripAdvisor sejak 2013 - 2017.
 
Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)
Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – yang merupakan afiliasi PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek. Perusahaan memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Perusahaan juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia, melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia. Sampoerna mengoperasikan tujuh pabrik di pulau Jawa dan bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret, dengan total tenaga kerja – langsung maupun tidak langsung – sekitar 67.400 karyawan, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 106 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.
 
Sampoerna merupakan emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP.”
 
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi:  www.sampoerna.com